makalah jenis anastesi.
Minggu, 27 Agustus 2023
Hasil Tryout - Ita Sukmalandari - PAKET 1 WAWANCARA
Hasil Tryout - Ita Sukmalandari - PAKET 1 WAWANCARA
Sabtu, 10 Desember 2016
makalah jenis anastesi
MAKALAH
JENIS-JENIS ANASTESI
Di
susun oleh :
Ita
sukmalandari
(1620009)
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN
“ARTABODY
ISWARA”
PROGRAM
STUDI D3 KEPERAWAN
SURABAYA
2016-2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita, sehingga saya berhasil
menyelesaikan makalah sederhana ini.Shalawat dan salammarilah kita haturkan
kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya,
sahabatnyadan pengikutnya hingga akhir zaman. kami menyusun makalah ini dengan
judul “jenis-jenis anastesi”.
Saya menyadari bahwa tidakada gading
yang tak retak. Makalah yang saya susun ini tak luput dari kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Oleh karenanya, saya sebagai penyusun sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.Akhir kata, saya
ucapkan wassalamu ‘alaikum wr.wb.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca. Amin ya robbal alamiiin.
Surabaya, 16
november 2016
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Anestesi adalah suatu tindakan menahan
rasa sakit ketika meelakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang
menimbulkan rasa sakit pada tubuh.Istilah anestesi pertama kali di gunakan
pertama kali oleh Oliver Wendel Holmes Sr pada tahun1846. Ada beberapa anestesi
yang menyebabkan hilangnya kesadaran sedangkan jenis yang lain hanya
menghilangkan nyeri dari bagian tubuh tertentu dan pemakaianya tetap sadar. Dan
pembiusan lokal adalah suatu jenis anestesi yang hanya melumpuhkan sebagian
tubuh manusia dan tampa menyebabkan manusiakehilangan kesadaran.Obat bius ini
bila di gunakan dalam oprasi tidak membuat lama waktu penyembuhkan
oprasi.Anestesi hanya di lakukan oleh dokter spesialis anestesi atau
anestesiologis.Dokter spesialis anestesiologis selama pembedahan berperan
memantau tanda-tanda vital pasien karena sewaktu-waktudapat terjadi
perubahanyang memerlukan penanganan secepatnya
1.2
. TUJUAN
PENULISAN
Tujuan Penulisan Makalah ini adalah untuk
mengemukakan teknik-teknik pemberian anestesi dalam dunia kedokteran selain itu
dapat juga diketahui keuntungan dan kerugian dari berbagai macam teknik
anestesi sehingga dapat ditentukan teknik yang terbaik yang akan digunakan dan
untuk menghindari terjadinya komplikasi-komplikasi akibat injeksi anestesi.
1.3 MANFAAT PENULISAN
Agar
mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan
anestesis.komponen-komponen dan cara penggunaan dalam bidang kesehatan serta
menerapkan tujuan dari penulisan makalah sebagai acuan dalam memberikan
pelayanan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Anestesi (pembiusan; berasal dari Bahasa
Yunani an-"tidak, tanpa" dan aesthētos, "persepsi, kemampuan
untuk merasa"), secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa
sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang
menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Istilah anestesi digunakan pertama kali oleh
Oliver Wendel Holmes Sr pada tahun 1846. Anestesi menurut arti kata adalah
hilangnya kesadaran rasa sakit, namun obat anestasi umum tidak hanya
menghilangkan rasa sakit akan tetapi juga menghilangkan kesadaran. Pada
operasi-operasi daerah tertentu seperti perut, maka selain hilangnya rasa sakit
dan kesadaran, dibutuhkan juga relaksasi otot yang optimal agar operasi dapat
berjalan dengan lancar (Ibrahim, 2000).
2.2 TUJAAN ANASTESI
Tujuannya
untuk menghalau rasa sakit di bagian tubuh tertentu, daripada harus melakukan
pembiusan total. Tujuan utama dari pemberian obat premedikasi adalah untuk
memberikan sedasi psikis, mengurangi rasa cemas dan melindungi dari stress
mental atau factor-faktor lain yang berkaitan dengan tindakan anestesi yang
spesifik. Hasil akhir yang diharapkan dari pemberian premedikasi adalah
terjadinya sedasi dari pasien tanpa disertai depresi dari pernapasan dan
sirkulasi. Kebutuhan premedikasi bagi masing-masing pasien dapat berbeda. Rasa
takut dan nyeri harus diperhatikan betul pada pra bedah.
Tujuan anastesi adalah untuk
menyediakan, atau menghilangkan rasa sakit.Memblokir impuls saraf dari bagian
bawah segmen tulang belakang yang mengakibatkan penurunan sensasi di bagian
bawah tubuh.Obat epidural jatuh ke dalam kelas obat yang disebut bius lokal
seperti bupivacaine, chloroprocaine, atau lidokain.. Mereka sering disampaikan
dalam kombinasi dengan opioid atau narkotika, seperti fentanyl dan sufentanil,
untuk mengurangi dosis yang diperlukan bius lokal.
Efek somatic ini timbul didalam kecerdasan dan
menumbuhkan dorongan untuk bertahan atau menghindari kejadian tersebut.
Kebanyakan pasien akan melakukan modifikasi terhadap manifestasi efek somatic
tersebut dan menerima keadaan yaitu dengan Nampak tenang. Reaksi saraf simpatis
terhadap rasa takut atau nyeri tidak dapat disembunyikan oleh pasien. Rasa
takut dan nyeri mengaktifkan syaraf simpatis untuk menimbulkan perubahan system
sirkulasi dalam tubuh. Perubahan ini disebabkan oleh stimulasi efferen simpatis
yang ke pembuluh darah, dan sebagian karena naiknya katekolamin dalam
sirkulasi.
2.3 JENIS
ANASTESI
Jenis
anestesi lokal dalam bentuk parenteral yang paling banyak digunakan adalah:
1.
Anestesi
permukaan.
Sebagai suntikan
banyak digunakan sebagai penghilang rasa oleh dokter gigi untuk mencabut
geraham atau oleh dokter keluarga untuk pembedahan kecil seperti menjahit luka
di kulit. Sediaan ini aman dan pada kadar yang tepat tidak akan mengganggu
proses penyembuhan luka.
2.
Anestesi
Infiltrasi.
Tujuannya untuk menimbulkan anestesi ujung
saraf melalui injeksi pada atau sekitar jaringan yang akan dianestesi sehingga
mengakibatkan hilangnya rasa di kulit dan jaringan yang terletak lebih dalam,
misalnya daerah kecil di kulit atau gusi (pada pencabutan gigi).
3.
Anestesi
Blok
Cara ini dapat
digunakan pada tindakan pembedahan maupun untuk tujuan diagnostik dan terapi.
4.
Anestesi
Spinal
Obat disuntikkan
di tulang punggung dan diperoleh pembiusan dari kaki sampai tulang dada hanya
dalam beberapa menit. Anestesi spinal ini bermanfaat untuk operasi perut bagian
bawah, perineum atau tungkai bawah.
5.
Anestesi
Epidural
Anestesi
epidural (blokade subarakhnoid atau intratekal) disuntikkan di ruang epidural
yakni ruang antara kedua selaput keras dari sumsum belakang.
6.
Anestesi
Kaudal
Anestesi kaudal
adalah bentuk anestesi epidural yang disuntikkan melalui tempat yang berbeda
yaitu ke dalam kanalis sakralis melalui hiatus skralis.
2.4 CARA
PEMBERIAN
Obat
penghilang rasa sakit epidural diberikan dalam beberapa cara :
1. Injeksi dengan top-up :
Anestesi akan disuntikkan dengan obat penghilang rasa sakit ke dalam tabung
untuk mematikan bagian bawah perut pasien
2.
Infus kontinu : Anestesi yang mengatur kateter
epidural. Ujung tabung terpasang pada pompa, yang akan menghilangkan rasa sakit
pada punggung pasien terus-menerus.
2.5 MEKANISME KERJA ANASTESI
·
Mencegah timbulnya konduksi impuls saraf
·
Meningkatkan ambang membran,
eksitabilitas berkurang dan kelancaran hantaran terhambat
·
Meningkatkan tegangan permukaan selaput
lipid molekuler
Resistensi Bius Ketika dilakukan anestesi,
terkadang dapat terjadi seseorang tak mendapatkan efek bius seperti yang
diharapkan. Atau, yang kerap disebut resisten terhadap obat bius. Beberapa
kondisi yang bisa menyebabkan seseorang resisten terhadap obat bius di antaranya:
1.
Pecandu alcohol
2.
Pengguna obat psikotropika seperti morfin, ekstasi dan lainnya
3.
Pengguna obat anelgesik
Agar Obat Bius Optimal &
Aman Untuk menghindari terjadinya efek samping dan resistensi terhadap obat
bius,
sebaiknya pasien benar-benar memastikan kondisi tubuhnya cukup baik untuk
menerima anestesi.
1.
Menghentikan penggunaan obat anelgetik,
paling tidak 1-2 hari sebelum dilakukan prosedur anestesi.
2.
Menghentikan konsumsi obat-obatan yang
berefek pada saraf pusat seperti morfin, barbiturat, amfetamin dan lainnya,
3.
paling tidak 1-3 hari sebelum anestesi
dilakukan.
4.
Berhenti mengonsumsi alkohol paling
tidak 2 minggu sebelum penggunaan anestesi,
5.
Berhenti merokok setidaknya 2 minggu
sebelum anestesi dilakukan. (nova/lia).
2.6 CARA
PENGGUNAAN ANASTESI
Kebutuhan dan cara kerja anestesi
beranekaragam. Anestesi juga memiliki cara penggunaan yang berbeda sesuai
kebutuhannya. Tak hanya cara disuntikkan saja, tetapi juga dihirup melalui alat
bantu nafas. Beberapa cara penggunaan anestesi ini di antaranya :
1.
Melalui
Pernafasan
Beberapa obat anestesi berupa gas seperti
isoflurane dan nitrous oxide, dapat dimasukkan melalui pernafasan atau secara
inhalasi. Gas-gas ini mempengaruhi kerja susunan saraf pusat di otak, otot
jantung, serta paru-paru sehingga bersama-sama menciptakan kondisi tak sadar
pada pasien. Penggunaan bius jenis inhalasi ini lebih ditujukan untuk pasien
operasi besar yang belum diketahui berapa lama tindakan operasi diperlukan.
Sehingga, perlu dipastikan pasien tetap dalam kondisi tak sadar selama operasi
dilakukan.
2.
Injeksi
Intravena
Sedangkan
obat ketamine, thiopetal, opioids (fentanyl, sufentanil) dan propofol adalah
obat-obatan yang biasanya dimasukkan ke aliran vena. Obat-obatan ini
menimbulkan efek menghilangkan nyeri, mematikan rasa secara menyeluruh, dan
membuat depresi pernafasan sehingga membuat pasien tak sadarkan diri. Masa
bekerjanya cukup lama dan akan ditambahkan bila ternyata lamanya operasi perlu
ditambah.
3.
Injeksi
Pada Spinal/ Epidural
Obat-obatan jenis iodocaine dan bupivacaine
yang sifatnya lokal dapat diinjeksikan dalam ruang spinal (rongga tulang
belakang) maupun epidural untuk menghasilkan efek mati rasa pada paruh tubuh
tertentu. Misalnya, dari pusat ke bawah. Beda dari injeksi epidural dan spinal
adalah pada teknik injeksi. Pada epidural,injeksi dapat dipertahankan dengan
meninggalkan selang kecil untuk menambah obat anestesi jika diperlukan
perpanjangan waktu tindakan. Sedang pada spinal membutuhkan jarum lebih panjang
dan hanya bisa dilakukan dalam sekali injeksi untuk sekitar 2 jam ke depan.
4.
Injeksi
Lokal Iodocaine dan bupivacaine
juga dapat di injeksi di bawah lapisan kulit
untuk menghasilkan efek mati rasa di area lokal. Dengan cara kerja memblokade
impuls saraf dan sensasi nyeri dari saraf tepi sehingga kulit akan terasa kebas
dan mati rasa.
2.7 SIFAT ANASTESI
Ø Tidak mengiritasi /
merusak jaringan saraf secara permanen
Ø Batas keamanan harus
lebar
Ø Larut dalam air
Ø Stabil dalam larutan
Ø Dapat disterilkan
tanpa mengalami perubahan
Ø Indikasi & Keuntungan anastesi lokal
Ø Penderita dalam
keadaan sadar serta kooperatif.
Ø Tekniknya relatif
sederhana dan prosentase kegagalan dalam penggunaanya relatif kecil.
Ø Pada daerah yang
diinjeksi tidak terdapat pembengkakan.
Ø Peralatan yang
digunakan, sedikit sekali dan sederhana serta obat yang digunakan relatif
murah.
Ø Dapat digunakan
sesuai dengan yang dikehendaki pada daerah anatomi tertentu.Mula kerja harus
sesingkat mungkinDurasi kerja harus cukup lama.
2.8 TIPE
ANASTESI
1. Anestesi Umum
Anestesi Umum adalah anestesi yang dilakukan untuk memblok pusat kesadaran otak dengan menghilangkan kesadaran dan menimbulkan relaksasi serta hilangnya sensasi rasa.
Anestesi Umum adalah anestesi yang dilakukan untuk memblok pusat kesadaran otak dengan menghilangkan kesadaran dan menimbulkan relaksasi serta hilangnya sensasi rasa.
2. Anestesi Regional
Anestesi Regional adalah anestesi yang dilakukan untuk meniadakan proses kejutan pada ujung atau serabut saraf, serta hilangnya rasa pada daerah tubuh tertentu, dan pasien masih berada dalam keadaan sadar. Metode umum yang digunakan adalah melakukan blok saraf, blok regional intravena dengan torniquet, blok daerah spinal, dan melalui epidural.
Anestesi Regional adalah anestesi yang dilakukan untuk meniadakan proses kejutan pada ujung atau serabut saraf, serta hilangnya rasa pada daerah tubuh tertentu, dan pasien masih berada dalam keadaan sadar. Metode umum yang digunakan adalah melakukan blok saraf, blok regional intravena dengan torniquet, blok daerah spinal, dan melalui epidural.
3. Anestesi Lokal
Anestrsi lokal adalah anestesi yang dilakukan untuk memblok transmisi implus saraf pada daerah yang akan dilakukan anestesi dan pasien dalam keadaan sadar. Metode yang digunakan adalah infiltrasi atau topikal.
Anestrsi lokal adalah anestesi yang dilakukan untuk memblok transmisi implus saraf pada daerah yang akan dilakukan anestesi dan pasien dalam keadaan sadar. Metode yang digunakan adalah infiltrasi atau topikal.
4.hipoanastesi
Hipoanestesi adalah anestesi yang dilakukan untuk membuat status kesadaran pasif secara artifisal sehingga terjadi peningkatan ketaatan pada saran atau perintah serta mengurangi kesadaran sehingga perhatian menjadi terbatas. Metode yang digunakan adalah Hipnosis.
Hipoanestesi adalah anestesi yang dilakukan untuk membuat status kesadaran pasif secara artifisal sehingga terjadi peningkatan ketaatan pada saran atau perintah serta mengurangi kesadaran sehingga perhatian menjadi terbatas. Metode yang digunakan adalah Hipnosis.
2.9
MANFAAT
ANASTESI
·
Digunakan
sebagai diagnostic, untuk menentukan sumber nyeri
·
Digunakan
sebagai terapi, local anestesi merupakan bagian dari terapi untuk kondisi
operasi yang sangat nyeri, kemampuan dokter gigi dalam menghilangkan nyeri pada
pasien meski bersifat sementara merupakan ukuran tercapainya tujuan terapi
·
Digunakan
untuk kepentingan perioperatif dan postoperasi. Proses operasi yang bebas nyeri
sebagian besar menggunakan anestesi local, mempunyai metode yang aman dan
efektif untuk semua pasien operasi dentoalveolar.
·
Digunakan
untuk kepentingan postoperasi. Setelah operasi dengan menggunakan anestesi umum
atau lokal, efek anestesi yang berlanjut sangat penting untuk mengurangi
ketidaknyamanan pasien.
2.10
KEUNTUNGAN
& KERUGIAN PEMBERIAN ANASTESI
keuntungan:
1.
Tidak
diperlukan persiapan khusus pada pasien.
2.
Tidak
membutuhkan alat dan tabung gas yang kompleks
3.
Tidak
ada resiko obstruksi pernapasan. Durasi anestesi sedikitnya satu jam dan jika
pasien setuju dapat diperpanjang sesuai kebutuhan operasi gigi minor atau
adanya kesulitan dalam prosedur
4.
Pasien
tetap sadar dan kooperatif dan tidak ada penanganan pasca anestesi
5.
Pasien-pasien
dengan penyakit serius, misalnya penyakit jantung biasanya dapat mentolerir
pemberian anestesi lokal tanpa adanya resiko yang tidak diinginkan.
Kerugian :
1.
Ini
mungkin tidak bekerja dengan baik pada awal penggunaan
2.
Menimbulkan
rasa gatal atau demam
3.
Pasien
mungkin merasakan hanya mati rasa di bagian perut.
2.11
EFEK
SAMPING PENGGUNAAN
Ada beberapa
macam efek samping yang ditimbulkan pada penggunaan diantaranya :
v Penurunan tekanan darah.
v Sakit kepala (juga dikenal sebagai tulang
punggung sakit kepala).
v Pada bayi,mungkin membuat penurunan tekanan
darah.
v Sakit kepala juga sangat jarang, tetapi mungkin dapat
terjadi.
v Reaksi terhadap obat-obatan yang berlebihan, sepert
ruam.
v Pendarahan jika pembuluh darah yang secara tidak
sengaja rusa
BAB
III
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
Jadi “Anastesi” adalah untuk menyediakan, atau
menghilangkan rasa sakit.Memblokir impuls saraf dari bagian bawah segmen tulang
belakang yang mengakibatkan penurunan sensasi di bagian bawah tubuh.Obat
epidural jatuh ke dalam kelas obat yang disebut bius lokal seperti bupivacaine,
chloroprocaine, atau lidokain.. Mereka sering disampaikan dalam kombinasi
dengan opioid atau narkotika, seperti fentanyl dan sufentanil, untuk mengurangi
dosis yang diperlukan bius lokal. Anestesi juga mempunyai beberapa cara penggunaannya
yaitu :
1.
Melalui pernapasan
2.
Injeksi Intravena
3.
Injeksi pada spinal/epidural
4.
Injeksi Lokal B.
3.2.
SARAN
Dengan
makalah ini diharapkan agar mahasiswa dapat memahami tentang Anestesi agar
lebih mengetahui tujuan dan manfaat Anestesi.
Langganan:
Postingan (Atom)